Semarang, Politika - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melalui Badan Koordinasi Kalimantan Tengah (Badko HMI Kalteng), mengapresiasi langkah progresif yang ditunjukkan oleh Polres Barito Selatan (Barsel) dengan menyelenggarakan Apel Bersama Tolak Premanisme di halaman Mapolres Barsel, Buntok, Barito Selatan, Jumat (23/5/25).

Apel ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi manifestasi konkret dari komitmen bersama aparat kepolisian dan masyarakat dalam memberantas segala bentuk premanisme yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Pada kesempatan itu, fungsionaris Badko HMI Kalteng Ramadan Boli menyatakan dukungan moral dan strategis terhadap gerakan anti-premanisme yang diinisiasi oleh Polres Barsel. 

“Kami dari Badko HMI Kalimantan Tengah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polres Barito Selatan atas inisiatif luar biasa ini. Apel bersama ini bukan hanya langkah simbolik, tetapi merupakan pesan tegas bahwa tidak ada tempat bagi premanisme di Tanah Barito dan Kalimantan Tengah pada umumnya," ujar Ramadan dalam keterangan tertulis yang diterima tim Politika, Jumat (23/5/25) Siang. 

Ramadan juga menambahkan bahwa HMI secara historis dan ideologis berdiri tegak sebagai kekuatan moral dan intelektual yang menolak segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan dominasi kekuasaan non-konstitusional di ruang-ruang sosial masyarakat.

"Sebagai bagian dari anak bangsa yang memiliki tanggung jawab intelektual dan sosial, kami dari HMI siap menjadi mitra kritis sekaligus mitra strategis bagi kepolisian dalam menciptakan suasana kamtibmas yang kondusif. HMI tidak akan diam bila rakyat diintimidasi oleh kelompok-kelompok preman berkedok kekuasaan, apalagi jika beroperasi secara terorganisir," tambahnya.

Apel tersebut tidak hanya menjadi panggung koordinasi, tetapi juga ruang konsolidasi moral dan kesadaran kolektif bahwa premanisme adalah musuh bersama. Kehadiran berbagai tokoh masyarakat, pemuda, dan unsur Muspida memperlihatkan sinergi yang solid dan inklusif.

Terkhir, Badko HMI Kalteng melalui Ramadan Boli menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan. Ia mendorong adanya langkah strategis lanjutan seperti edukasi hukum di sekolah dan kampus, patroli bersama, serta pelibatan komunitas sipil dalam sistem pelaporan dini terhadap tindakan premanisme.

"HMI akan terus mengawal proses ini. Kami berharap gerakan ini tidak berhenti di apel hari ini, tetapi dilanjutkan dalam bentuk edukasi, tindakan nyata, dan kerja kolaboratif jangka panjang. Karena keamanan adalah hak dasar rakyat, dan premanisme adalah bentuk pelanggaran terhadap hak tersebut," tutupnya.