POLITIKA - Rapat Pembentukan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata, Nusa Tengara Timur (NTT) sukses hadirkan ketua terpilih Mustakim Abdullah, di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Uyolewun, pada Rabu (22/10/2025).
Hadir dalam acara ini berbagai unsur penting, meliputi penyuluh pertanian dari BPP Uyolewun, pelaku usaha di sektor pertanian, serta perwakilan dari kelompok tani yang berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Omesuri. Rapat dibuka oleh Kepala BPP Uyolewun, Samsudin Sama yang menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan tanggung jawab kolektif dalam upaya mengembangkan sektor pertanian dan perikanan di wilayah setempat.
Sebagai ketua Mustakim akan dibantu oleh Ali Leuhoe sebagai Wakil Ketua, Yohanes Tukang sebagai Sekretaris, dan Muharam Saleh Pitun sebagai Bendahara. Keempat pengurus terpilih ini diharapkan mampu memimpin KTNA sebagai wadah yang dinamis dan representatif bagi seluruh petani dan nelayan di Omesuri.
"iyah betul, saya ketua dengan Yohanes Tukang sebagai Sekretaris, dan Muharam Saleh Pitun sebagai Bendaharanya," kata Mustakim saat di konfirmasi oleh tim melalui pesan Whatsapp, Jumat, (24/10/25).
Mustakim lalu menegaskan komitmennya untuk menjadikan KTNA sebagai wadah komunikasi, konsultasi, dan kemitraan strategis antara petani, penyuluh, dan pemerintah.
“KTNA harus menjadi motor penggerak bagi peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di Omesuri,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh BPP Uyolewun menyampaikan dukungan penuh terhadap terbentuknya kepengurusan KTNA dan berharap organisasi ini menjadi mitra aktif dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
Dengan terbentuknya KTNA Kecamatan Omesuri, diharapkan kolaborasi antara petani, nelayan, dan pemerintah semakin kuat untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern di Kabupaten Lembata.
Mustakim menambahkan, jika seluruh pengurus dan anggotanya akan dikerahkan untuk bekerja sama secara optimal.
“Kita akan fokus pada penguatan kapasitas petani dan nelayan, penyediaan akses pasar yang lebih baik, serta penerapan inovasi teknologi pertanian yang ramah lingkungan,” jelasnya.
KTNA sendiri adalah wadah komunikasi, konsultasi, dan kemitraan strategis antara petani, nelayan, pemerintah, dan stakeholders pertanian lainnya. KTNA didirikan sebagai mitra pemerintah dalam merumuskan kebijakan pertanian yang berpihak pada petani.
KTNA memiliki struktur organisasi dari tingkat desa hingga nasional, dengan tujuan utama memberdayakan petani dan nelayan melalui berbagai program dan kegiatan. Organisasi ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan aspirasi petani dengan kebijakan pemerintah.
Mustakim Abdullah menyadari bahwa tantangan dalam memajukan sektor pertanian di Kecamatan Omesuri cukup kompleks. Namun, dengan dukungan semua pihak, ia optimis KTNA dapat menjadi solutor bagi berbagai permasalahan yang dihadapi petani dan nelayan.
“Kita akan segera merumuskan program kerja jangka pendek dan panjang. Fokus kami adalah pada peningkatan kapasitas SDM petani, pengembangan komoditas unggulan lokal, serta penguatan akses pasar,” pungkasnya.
Dengan terbentuknya KTNA Kecamatan Omesuri, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi kemajuan pertanian dan perikanan di wilayah tersebut, serta mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh petani dan nelayan.