Semarang, Politika - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Tengah–DIY menggelar aksi sosial dan kepedulian terhadap korban banjir rob di wilayah Pantura Sayung, Demak, pada Jumat (4/7/2025). 

Dalam aksi tersebut, mereka membagikan makanan gratis Jumat berkah serta selebaran yang berisi permohonan maaf dan tuntutan kepada Gubernur Jawa Tengah.

Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan, dan Kepemudaan (PTKP) Badko HMI Jateng-DIY, Ahmad Rizqinal Mubarok menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pengguna jalan Pantura atas keterhambatan lalu lintas akibat banjir Rob yang tidak selesai-selesai ini.

“Kami dari Badko HMI Jateng-DIY meminta maaf kepada seluruh pengguna jalan Pantura Demak, Jawa Tengah atas keterhambatan dan ketidaknyamanan dalam perjalanan saat melewati Sayung Demak,” kata Rizqi.

Menurut Rizqi, permohonan maaf tersebut juga merupakan bentuk sindiran kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang dinilai lambat dalam menangani krisis banjir rob di Sayung, Demak. 

“Permohonan maaf ini kami tujukan kepada masyarakat, tapi juga mengatasnamakan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang terbilang lamban menangani banjir rob ini. Padahal beliau sudah lebih dari 100 hari menjabat, namun kondisi tidak kunjung membaik,” jelasnya.

Banjir rob yang melanda kawasan Sayung telah berlangsung selama berbulan-bulan dan memberikan dampak luas. Selain menyebabkan kemacetan dan waktu tempuh yang panjang, air rob juga berdampak pada kerusakan kendaraan serta penurunan kualitas ekonomi warga.

“Banyak kendaraan yang mogok saat aksi berlangsung. Warga mengeluhkan sepeda motor mereka cepat keropos akibat air rob yang bersifat korosif,” kata Rizqi.

Melalui aksi ini, Badko HMI Jateng-DIY mendesak Gubernur Ahmad Luthfi agar segera melakukan langkah-langkah konkret dan progresif untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami melihat turunnya Gubernur ke Sayung hanya formalitas semata, saat lokasi ini sedang ramai dibicarakan publik. Tapi setelah itu, tidak ada solusi nyata. Masalah ini seperti dibiarkan begitu saja,” kritik Rizqi.

Badko HMI menegaskan bahwa perhatian pemerintah seharusnya tidak hanya berhenti pada kunjungan seremonial. Mereka menuntut tindakan nyata dan berkelanjutan, bukan hanya pencitraan di tengah penderitaan warga.

“Kami ingin ada langkah serius, bukan hanya dokumentasi turun ke lapangan. Warga sudah cukup menderita dan tidak boleh terus dibiarkan,” pungkas Ahmad Rizqinal.

Aksi ditutup dengan pembagian makanan gratis dan selebaran yang ditujukan kepada masyarakat sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap korban banjir rob, sekaligus sebagai pesan moral kepada pemerintah agar lebih cepat dan sigap dalam menangani masalah.