SEMARANG, POLITIKA – Susi Pudjiastuti, pendiri dan pemilik maskapai Susi Air, menyampaikan kritik tersirat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terkait keberlangsungan operasional rute penerbangan Semarang–Karimunjawa pulang-pergi (PP).

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengungkapkan bahwa rute tersebut terancam dihentikan jika jumlah penumpang tidak mencukupi secara bisnis.

Untuk itu, Susi mengharapkan dukungan penuh dari Pemprov agar kursi dalam setiap penerbangan bisa terisi maksimal.

“Jangan sampai ketika terbang delapan orang saja. Kalau delapannya kurang terus tiga bulan kita harus berhenti pak. Karena gak kuat berdarah-darah kami,” ujar Susi saat memberi sambutan pembukaan rute Semarang-Karimunjawa di terminal penumpang Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat (4/7/2025).

Susi bahkan menyampaikan secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, agar para pejabat di lingkungan Pemprov memanfaatkan layanan penerbangan ini.

Menurut Susi, hal tersebut penting untuk menjaga operasional penerbangan tetap berjalan.

Bagi Susi, Karimunjawa bukan sekadar layak dikunjungi, namun juga sudah saatnya mendapatkan perhatian lebih sebagai destinasi wisata unggulan dari pemerintah daerah.

“Mohon Pak Gub enfored ke jajarannya untuk menggunakan servis ini. Insyallah bila semua mendukung kita bisa terus lanjut menerbangi Karimunjawa. Karimunjawa sudah sepantasnya dapat perhatian pemerintah. Karena ombak sudah tidak ramah buat kapal laut. Kalau daruratnya pakai kapal biayanya besar. Jadi kira-kira begitu Pak Gub,” tutur Susi.

Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan bahwa Susi Air telah melayani penerbangan perintis selama lebih dari 20 tahun, dengan rata-rata 150 penerbangan per hari dan total jam terbang mencapai 25.000 hingga 40.000 jam per tahun.

Susi menegaskan bahwa peran maskapainya sangat penting dalam membuka akses awal ke wilayah-wilayah terpencil, yang ke depannya bisa memancing masuknya maskapai-maskapai besar. Namun, semua itu memerlukan dukungan yang konsisten, termasuk dari pemerintah daerah.

“Kita beroperasi sudah 20 tahun. Tapi jauh dari hiruk pikuk karena kita operasikan rute terpencil. Airline akan masuk ke bandara kalau ada kapasitas yang bagus. Namun untuk membuka suatu wilayah bisa hidup sepatutnya lah penerbangan kecil seperti kami disupport sehingga airline besar bisa masuk,” akunya.

Ia juga menjelaskan bahwa sejauh ini, satu-satunya rute Susi Air di Pulau Jawa hanyalah penerbangan dari Pangandaran menuju Halim Perdanakusuma, yang sudah berjalan selama 15 tahun.

“Satu-satunya rute kita di Jawa hanya untuk daerah asal kami di Pangandaran yang terhubung ke Halim yang sudah kita terbangi 15 tahun terakhir kali ini. Biasanya kita jadi penyambung konektivitas. Untuk Yogyakarta, untuk Semarang kita bisa menerbangi 3 kali seminggu,” sambungnya.

Susi pun menegaskan bahwa selama mendapat restu dari Gubernur Jawa Tengah, pihaknya siap membuka rute ke berbagai wilayah di provinsi tersebut. Bahkan, ia menyatakan siap memenuhi kebutuhan penerbangan hingga lima kali dalam seminggu jika diminta.

“Kami kalau diizinkan, kami akan terbangi semua kabupaten se-Jateng ke ibukota provinsi. Bapak perlu tiga ata lima flight Susi Air, kami siap,” tuturnya.

Sementara itu, Luthfi menyambut baik dibukanya rute penerbangan Semarang–Karimunjawa PP. Ia menilai langkah ini akan meningkatkan konektivitas udara menuju destinasi wisata tersebut.

“Tentu kami mengapresiasi dibukanya rute penerbangan ke Karimunjawa,” ujar Luthfi.