Pati, Politika - Gus Miftah kembali berdakwah di tempat hiburan malam dengan gaya khasnya.

"Saya hadir bukan untuk menghakimi, tapi untuk mengingatkan bahwa siapa pun tetap punya peluang untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya," ujar Gus Miftah saat berceramah di tempat karaoke Permata, Pati.

Ceramah ini dihadiri ratusan lady companion (LC) yang memenuhi ruangan hiburan malam tersebut. Dengan gaya humornya yang khas, Gus Miftah menyampaikan pesan-pesan spiritual yang menyentuh hati tanpa menggurui. Ia memulai dakwahnya dengan candaan yang mengundang tawa.

“Alhamdulillah, kali ini saya hadir di Puskesmas Pati. Pusat Kesenangan Masyarakat Pati,” ucapnya, disambut gelak tawa para LC dan pengunjung lainnya.

Sebelum masuk ke materi utama ceramah, Gus Miftah sempat menggoda para LC yang menyanyikan lagu pembuka. “Terus terang, saya agak terganggu karena suara LC yang malah mengganggu kekhusyukan. Mentang-mentang LC, tapi kok suaranya fales,” candanya, tetap disambut dengan suasana akrab.

Dalam ceramahnya, Gus Miftah membawakan kisah sahabat Nabi bernama Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah, yang dikenal kerap mabuk namun tetap mencintai Nabi Muhammad. Ia mengaitkan kisah tersebut dengan realitas hidup para LC.

“Nu’aiman itu tukang mabuk, tapi dia sangat mencintai Rasulullah. Ini bukti bahwa ahli maksiat pun bisa mencintai Tuhan dan Nabi-Nya,” jelas Gus Miftah.

Ia menekankan bahwa meskipun pekerjaan para LC sering berkaitan dengan dunia malam dan hal-hal yang dianggap negatif secara sosial, bukan berarti mereka tak punya hati yang dekat dengan Tuhan.

“Tamu di room ini HGB – Hak Guna Body. Maksiat tidak menutup kemungkinan untuk tetap mencintai Allah dan Rasul. Kalau suka minum, jangan biarkan hati ikut bermaksiat. Cukup jasadnya saja, hati tetap harus terhubung dengan Allah,” tegasnya.

Setelah acara selesai, Gus Miftah menegaskan bahwa ia tetap konsisten dengan metode dakwahnya yang dianggap tidak biasa. “Metode dakwah saya tetap sama, karena itu sudah menjadi karakter,” katanya.

Ia pun memastikan akan terus berdakwah di tempat-tempat seperti ini, sebagaimana yang telah dilakukannya selama lebih dari 20 tahun. “Sempat vakum karena kesibukan di Jakarta. Tapi saya tidak akan berhenti berdakwah di club malam dan tempat karaoke,” pungkasnya.