Jakarta, Politika - PDIP menyatakan tidak keberatan jika Presiden Jokowi menjadi calon Ketua Umum PSI.
"Oh, itu urusannya Pak Jokowi. Kan dia juga bukan kader PDI Perjuangan," tegas Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP, menanggapi wacana tersebut.
Sikap PDIP ini dilandasi fakta bahwa Jokowi bukan lagi kader partai berlambang banteng tersebut. Djarot menambahkan, pertimbangan Jokowi maju sebagai Ketum PSI merupakan urusan internal partai tersebut dan PDIP tak ingin ikut campur. "Itu urusannya partai, otonomi sendiri-sendiri. Silakan saja. Kita nggak ngurus," ujarnya. Lebih lanjut, Djarot menegaskan bahwa peluang Jokowi menjadi Ketum PSI sepenuhnya menjadi ranah internal PSI.
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sendiri menyatakan terbuka terhadap kemungkinan Jokowi mendaftar sebagai calon ketua umum. Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada calon yang mendaftar. Meskipun muncul dukungan dari daerah untuk calon tertentu, panitia tetap menunggu kandidat yang memenuhi syarat, yaitu menjadi kader PSI dan menyerahkan surat dukungan dari minimal 5 DPW dan 20 DPD. "PSI dalam hal ini membuka diri seluas-luasnya kepada seluruh anggota masyarakat yang punya visi misi yang sama untuk mendaftar," kata Andy Budiman. Ia juga menyatakan bahwa sejauh ini Jokowi belum tercatat sebagai kader PSI.
Pernyataan terbuka PSI menyambut positif potensi Jokowi sebagai calon ketua umum menunjukkan sikap demokratis dan fleksibel partai tersebut. Namun demikian, persyaratan keanggotaan dan dukungan minimal tetap harus dipenuhi oleh semua calon, termasuk Jokowi, jika memang berminat.