Semarang, Politika.co.id — Kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di posko pengungsian SMPN 2 Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, kembali menjadi penguat harapan bagi ribuan warga yang terdampak banjir bandang di Aceh. Kunjungan yang dilakukan pada Jumat (12/12) itu merupakan yang ketiga kalinya sejak awal Desember 2025, menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan memulihkan kehidupan warga.
Di hadapan para penyintas, Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara tidak akan meninggalkan rakyatnya, meskipun akses logistik dan medan bencana masih menjadi tantangan besar.
“Kami datang untuk melihat keadaan sebenarnya, melihat keadaan ibu-ibu, bapak-bapak sekalian, dan melihat apa yang bisa kami lakukan lebih cepat untuk membantu,” ujar Presiden dalam siaran langsung akun YouTube Sekretariat Presiden.
Pernyataan itu disambut hangat oleh warga, terutama anak-anak yang menyambut kedatangan kepala negara. Bagi para penyintas, kunjungan ini bukan sekadar isyarat politik, melainkan bukti nyata bahwa pemerintah hadir di masa tersulit mereka.
Jeritan Warga: Dari Rumah Terendam Lumpur hingga Tenda yang Tak Layak
Meski sebagian kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan layanan kesehatan mulai terpenuhi, kebutuhan terbesar untuk penyuntas tetap sama: perumahan layak .
Wita, warga Desa Sukarahmat, tak kuasa menahan haru ketika menceritakan rumahnya yang hancur tertimpa pohon dan masih dipenuhi lumpur tebal.
“Rumah kami rusak, berlumpur, dan kurang alat untuk membersihkannya. Saya hanya ingin kembali ke rumah yang aman, agar anak-anak bisa sekolah lagi,” ujarnya.
Di posko bawah Jembatan Kuala Simpang, kondisi jauh dari ideal. Kepala Dusun Sukajadi, Desi, menggambarkan tenda pengungsian yang panas di siang hari, dipenuhi debu, dan rawan tergenang saat hujan.
“Kalau hujan, air dari jembatan turun ke bawah. Kami butuh rumah darurat lebih cepat,” tuturnya.
Sementara itu, penyintas lainnya, Sofia Laura dari Desa Sukajadi, berharap pemerintah bisa menyediakan rumah yang layak sebelum bulan Ramadhan.
“Tidak harus mewah, tapi aman dan ada air bersih,” ujarnya.
Komitmen Pemerintah: Perbaikan Infrastruktur Dipacu
Menyanggapi keluhan warga, Presiden Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan distribusi bantuan dan menegaskan bahwa pemerintah sedang mempercepat seluruh proses pemulihan.
“Semua jembatan akan kita perbaiki, jalan longsor akan kita tembus, listrik kita hidupkan kembali. Dan jika masih ada kekurangan, kita akan segera atasi bersama,” tegas Presiden.
Puluhan helikopter dan pesawat telah dikerahkan, ditambah kolaborasi lintas instansi untuk memastikan penyaluran logistik dan material pembangunan tetap berjalan meskipun akses darat masih sulit.
Kunjungan ketiga Presiden Prabowo ke Aceh Tamiang bukan hanya bentuk empati, tetapi juga penegasan bahwa langkah pemulihan telah berada di jalur yang jelas dan bergerak menuju hasil nyata bagi para penyerta.