Jakarta, Politika.co.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mencari pos anggaran yang bisa digeser untuk mendukung pelaksanaan stimulus ekonomi pemerintah.
“Pos anggaran kan bisa digeser. Nanti kita lihat mana yang kita prediksi nggak terserap sampai akhir tahun. Itu akan kami geser ke tempat yang lebih siap,” kata Purbaya yang dikutip dari Antara, Minggu (14/8/2025).
Purbaya menegaskan pihaknya akan meninjau program-program potensial yang membutuhkan dana. Bila pelaksanaannya tersendat, ia siap mendorong percepatan. Pemerintah juga akan membentuk tim akselerasi program pembangunan agar dampak yang muncul tidak hanya jangka pendek, melainkan juga jangka panjang.
“Kementerian Keuangan akan menunjang seluruh program percepatan ini. Semaksimal mungkin saya ingin nanti akhir tahun semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi, nggak akan ada sisa uang yang berlebihan seperti dulu lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paket stimulus ekonomi mencakup delapan program utama dan empat program tambahan hingga akhir tahun.
Beberapa program yang akan digulirkan antara lain magang berbayar bagi fresh graduate, perluasan insentif pajak ditanggung pemerintah (DTP) untuk sektor perhotelan, restoran, dan katering (horeka), serta perpanjangan bantuan pangan tiga bulan ke depan.
Pemerintah juga memperluas cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan—meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kehilangan pekerjaan, dan jaminan kematian—agar bisa diakses pekerja lepas, termasuk mitra pengemudi ojek daring. Mekanisme teknis tengah disiapkan agar sebagian iuran ditanggung negara.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan akan menyediakan fasilitas pembiayaan perumahan, renovasi, dan kepemilikan rumah. Pemerintah juga menyiapkan program cash for work atau padat karya di sektor perhubungan dan perumahan.