Pati, Politika.co.id – Suasana Taman Batik Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, tampak semarak pada Sabtu (4/10/2025) pagi. Puluhan siswa dari taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) serta ratusan emak-emak pengrajin batik antusias mengikuti kegiatan membatik bersama.

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Sejak pagi, masyarakat tampak memenuhi lokasi acara untuk menyaksikan langsung proses membatik khas Bakaran.

Kepala Desa Bakaran Wetan, Wahyu Supriyo, mengatakan kegiatan tahun ini diikuti sekitar 60 peserta dari kalangan siswa TK dan SD yang mengikuti lomba pewarnaan batik, serta 100 peserta dari kalangan ibu-ibu yang berpartisipasi dalam festival membatik massal.

Menurut Wahyu, lomba pewarnaan batik bagi siswa bertujuan menanamkan kecintaan terhadap batik tulis sejak usia dini agar warisan budaya tersebut tetap lestari.

“Lomba teknik pewarnaan membatik ini, teknik colet, diikuti oleh TK dan SD sederajat. Tujuannya agar anak-anak kita bisa ikut berkontribusi dalam melestarikan batik tulis Bakaran,” ujar Wahyu di lokasi acara.

Sementara itu, festival membatik massal yang diikuti para emak-emak menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa batik tulis Bakaran masih dikerjakan dengan cara tradisional.

“Festival membatik atau membatik massal ini bertujuan untuk membranding dan mempromosikan bahwa batik tulis Bakaran benar-benar masih klasik,” jelas Wahyu.

Ia menambahkan, kegiatan serupa rutin digelar setiap tahun oleh Pemerintah Desa Bakaran Wetan bersama pengelola Desa Wisata Bakaran Wetan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keenam.

“Ini event tahunan yang sudah berjalan enam tahun dan menjadi agenda rutin desa,” ungkapnya.

Salah satu peserta festival, Puput Puspita Sari dari Desa Bakaran Kulon, mengaku senang dapat ikut serta kembali dalam kegiatan tersebut. Ia berharap tradisi membatik khas Bakaran terus berkembang dan semakin dikenal luas.

“Semoga batik Bakaran bisa semakin maju ke depannya. Dengan adanya budaya membatik seperti ini, harapannya batik Bakaran bisa lebih terkenal lagi,” ujar Puput.

Festival membatik di Bakaran ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga momentum untuk mempererat kebersamaan masyarakat sekaligus memperkuat identitas daerah sebagai sentra batik tulis tradisional di Kabupaten Pati.