POLITIKA - Kaesang Pangarep kembali resmi memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk periode 2025-2030 usai menang pada pemilihan terbuka yang dilaksanakan di Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Pada pemilihan suara terbuka tersebut, Kaesang mendapatkan suara sebesar 65,28 persen.
Angka ini mengalahkan dua pesaingnya, Ronald Aristone Sinaga sebesar 22,23 persen dan Agus Mulyono Herlambang 12,49 persen.
Usai kemenangan, Kaesang disambut meriah oleh kader PSI dari seluruh Indonesia yang hadir dalam kongres. Dalam pidato kemenangannya, Kaesang menyampaikan apresiasi kepada para pesaing dan seluruh kader PSI yang telah berpartisipasi dalam proses pemilihan.
Ia juga mengapresiasi terkait pelaksanaan kegiatan tersebut yang sudah berlangsung dengan lancar. Menurut dia, kompetisi tersebut juga berjalan dengan adil.
“Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya, karena kompetisi ini sangat sehat dan adil, Insya Allah,” kata Kaesang.
Ia juga mengapresiasi keaktifan para kader pada pemilihan tersebut. Pihaknya mencatat angka partisipasi mencapai 84 persen.
“Partisipasinya sangat memuaskan,” katanya.
Kaesang juga menyampaikan refleksi atas kegagalan PSI menembus parlemen pada Pemilu 2024 lalu. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kader karena target lolos ke Senayan belum tercapai.
“Izinkan juga saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota dan kader PSI karena saya gagal membawa partai ini masuk ke Senayan. Tapi ingat, di 2029 nanti kita akan menjadi partai yang diperhitungkan,” jelasnya.
Ia mengatakan pada pemilu lalu PSI hanya memiliki waktu tiga bulan untuk berkampanye. Meski begitu, PSI mencatat peningkatan signifikan, khususnya di tingkat DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Sementara itu, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan full mendukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Saya akan full mendukung PSI. Saya akan kerja keras untuk PSI,” katanya.
Ia juga berpesan kepada Ketua Umum PSI yang baru saja terpilih Kaesang Pangarep agar segera menyelesaikan struktur partai di seluruh wilayah, mulai dari provinsi hingga ke pedesaan.
“Dari pengalaman lapangan yang saya punyai, pesan saya mas ketum dan seluruh Ketua DPW dan DPD agar struktur partai segera diselesaikan, baik di DPW, DPD, sampai tingkat desa,” katanya.
Ia mengatakan dengan begitu maka mesin partai akan lebih muda digerakkan.
“Kalau mesin tidak ada, bagaimana menggerakkannya. Oleh karena itu, saya titip agar kita kerja keras bersama-sama agar struktur partai di seluruh wilayah dapat segera diselesaikan. Paling tidak 2027 akhir, kalau itu bisa diselesaikan artinya mesinnya siap,” katanya.
Meski demikian, usai mesin sudah disiapkan, maka PSI masih memiliki PR, yakni menyediakan bensin untuk mesin tersebut.
“Bensinnya dari mana, bensinnya dari anggota. Bensinnya disiapkan agar mesin bisa jalan,” lanjutnya.
Ia mengatakan itupun PSI belum tentu bisa balapan dengan partai politik yang lain. Untuk bisa bersaing, dikatakannya, pengurus partai harus sering turun ke bawah.
“Kalau kita tidak sering turun ke bawah, kita tidak ngerti kebutuhan rakyat, kita tidak ngerti kemauan rakyat mau ke mana. Yang harus dilakukan adalah sering ke bawah,” pungkasnya.