Semarang, Politika.co.id - Provinsi Jawa Tengah kembali menjadi perhatian investor asing. Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Zahid Hafeez Chaudhri, menyampaikan ketertarikannya untuk menanamkan investasi di provinsi ini.

Hal itu disampaikan saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Semarang, Jumat (31/10/2025).

“Pakistan dan Indonesia menikmati hubungan persaudaraan yang sangat baik. Ada niat baik dan cinta yang luar biasa untuk saudara-saudari Indonesia. Kami ingin meningkatkan kolaborasi dengan Indonesia secara umum, terutama dengan Jawa Tengah,” ujar Zahid Hafeez Chaudhri seusai pertemuan.

Menurutnya, Jawa Tengah memiliki potensi besar di berbagai sektor, seperti pertanian, perkebunan—terutama kopi—serta pendidikan dan kesehatan.

“Saya melihat bahwa Gubernur Ahmad Luthfi adalah pemimpin hebat yang memimpin provinsi ini. Saya yakin di bawah kepemimpinannya, kita dapat lebih meningkatkan kolaborasi antara Pakistan dan Jawa Tengah. Saya telah melihat potensi ekonomi Jawa Tengah, dan kami telah menawarkannya kepada pemerintah (Pakistan),” jelasnya.

Zahid menambahkan, kopi Jawa Tengah merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Karena itu, pihaknya berniat mengimpor biji kopi dari Jawa Tengah ke Pakistan.

Selain itu, Dubes Pakistan juga ingin menjalin kerja sama di bidang pendidikan, termasuk mendirikan universitas Pakistan di Jawa Tengah dengan fokus pada teknologi informasi, kedokteran, serta penyediaan beasiswa bagi masyarakat setempat.

“Kami dengan senang hati mendatangkan investasi ke Jawa Tengah, bahkan dapat membantu mendirikan universitas Pakistan di Jawa Tengah, perguruan tinggi kedokteran dan rumah sakit Pakistan di Jawa Tengah,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Ahmad Luthfi menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Ia menyebut ketertarikan Pakistan menunjukkan daya tarik Jawa Tengah bagi investor asing.

“Beliau sangat tertarik dengan Jawa Tengah. Terima kasih Duta Besar Pakistan sudah menyempatkan waktu datang ke tempat kita,” kata Luthfi.

Ia menambahkan, kerja sama bidang kopi akan dilakukan langsung dengan petani di Jawa Tengah. Bahkan, pihak Pakistan disebut mulai menyiapkan lahan untuk perkebunan kopi.

Sementara untuk bidang kesehatan, Luthfi menilai rencana tersebut sejalan dengan kebutuhan Jawa Tengah terhadap tenaga medis. Namun, regulasi di Indonesia belum memungkinkan dokter asing bekerja langsung di dalam negeri.

“Bagus sekali kalau ada beasiswa untuk dokter yang mau belajar spesialis di Pakistan,” pungkasnya.