Jakarta, Politika.co.id - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di SD Negeri Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, ketika sebuah mobil van pengantar makanan gratis (MBG) menabrak puluhan siswa yang sedang berkumpul di halaman sekolah untuk kegiatan literasi pagi. Peristiwa itu terjadi pada hari Selasa (10/12/2025) dan menimbulkan keresahan luas di masyarakat.
Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai pelaksana utama program MBG, segera merespons dengan menunjukkan komitmen penuh atas penanganan korban.
Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, langsung mengunjungi lokasi insiden dan menegaskan bahwa pihaknya bergerak cepat demi menjamin perawatan maksimal bagi para korban.
“Kami bekerja secepat mungkin untuk menangani para korban bekerja sama dengan pihak terkait lainnya, memastikan bahwa murid dan guru yang terluka menerima perawatan medis yang optimal,” ujarnya.
Kejadian bermula saat mobil tersebut hendak mengirimkan MBG Kamis pagi. Mobil tersebut berganti sopir lantas melaju tidak terkontrol menerobos pagar yang tertutup dan menabrak siswa serta guru yang sedang berkumpul di lapangan sekolah. Insiden ini menyebabkan 21 orang luka-luka, termasuk siswa dan guru.
Semua korban telah dilarikan ke RSUD Cilincing dan menerima perawatan medis berstandar tinggi. BGN menjamin bahwa seluruh biaya perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh lembaga.
“Kami di BGN akan menanggung semua biaya pengobatan para korban,” tegas Sanjaya.
Meski insiden terjadi, distribusi makanan gratis (MBG) tetap berjalan sesuai jadwal tanpa gangguan signifikan. BGN menekankan bahwa kecelakaan ini tidak mengganggu program nasional yang bertujuan memperkuat gizi anak usia sekolah.
Lebih lanjut, BGN telah meluncurkan evaluasi internal menyeluruh terhadap prosedur operasional, termasuk penggunaan pengemudi pengganti, mekanisme keselamatan pengiriman, dan sistem pemantauan lapangan. Tujuannya jelas: mencegah kejadian serupa di masa depan.
“BGN telah meluncurkan evaluasi internal untuk mencegah insiden ini terulang kembali,” tegas Sanjaya.
Insiden di Cilincing menjadi renungan berharga bagi lembaga publik: keberhasilan program harus sejalan dengan jaminan keamanan, yang tak boleh dikorbankan demi efisiensi atau keterlambatan.