Jakarta, Politika - Indonesia serius membidik posisi teratas dunia dalam pemanfaatan energi panas bumi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menyebut perhatian pemerintah terhadap pengembangan panas bumi semakin kuat, terutama sejak Presiden Prabowo Subianto menunjukkan dukungan langsung terhadap sektor ini. "Atensi dari Pak Presiden luar biasa, dan memang di beberapa kali sambutannya itu selalu menyebutkan panas bumi," ujar Eniya dalam acara Konsultasi Publik Perubahan PP Nomor 7 Tahun 2017, Jumat (4/7/2025).
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah kehadiran Presiden dalam peresmian proyek panas bumi yang baru mulai beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD), serta peletakan batu pertama proyek lainnya.
Eniya juga menyampaikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan yang turut aktif dalam proyek panas bumi nasional, seperti PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Supreme Energy, Sorik Marapi, dan Medco. Berkat kerja keras tersebut, Indonesia kini memiliki kapasitas terpasang panas bumi sebesar 2.743 megawatt (MW), termasuk tambahan dari proyek Lumut Balai milik PGE.
Pemerintah tak hanya puas dengan capaian tersebut. Indonesia menargetkan bisa melampaui Amerika Serikat yang saat ini berada di posisi pertama dunia dengan kapasitas 3.600 MW. “Kita perlahan-lahan harus merangkak untuk mengalahkan, sorry to say, Amerika. Karena kita sekarang nomor dua,” kata Eniya.
Potensi panas bumi Indonesia sendiri sangat besar, mencapai 24.000 MW, tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, hingga kawasan Indonesia Timur. Potensi ini menjadi modal penting untuk mengejar target yang ditetapkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Dalam rencana tersebut, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas 5.200 MW dalam 10 tahun ke depan. Sementara itu, target jangka menengah dalam lima tahun mendatang adalah sebesar 1.500 MW. “Kalau 1,5 GW bisa tercapai, maka total kita jadi 2,7 GW. Angkanya saya gak hafal, tapi yang AS itu 3,6 GW. Jadi kita sudah kejar-kejaran sama AS,” jelas Eniya optimis