PATI, Politika – 2 Agustus 2025. Warga Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, memberikan klarifikasi atas pemberitaan viral terkait dugaan pengeroyokan terhadap seorang tukang ojek asal Kayen. Warga menegaskan bahwa situasi di lapangan tidak seperti yang diberitakan, dan bahwa kasus tersebut kini telah diselesaikan secara damai melalui mediasi resmi di hadapan aparat kepolisian.
Kronologi kejadian bermula ketika seorang tukang ojek mengantar seorang pria ke daerah Bendar untuk melihat motor bekas yang akan dibeli. Namun setelah mencoba kendaraan tersebut, si calon pembeli justru membawa kabur motor tanpa kabar, meninggalkan si tukang ojek di lokasi.
Masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut langsung mencurigai bahwa si pengantar ikut terlibat dalam aksi pencurian. Hal ini dipicu oleh maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah Juwana dengan modus serupa.
Namun kesalahpahaman ini semakin keruh setelah beredar pemberitaan yang menyebut warga melakukan pengeroyokan dan pemerasan. Tuduhan tersebut dinilai tidak sesuai kenyataan oleh warga Bendar.
“Justru beberapa warga, termasuk yang motornya hilang, ikut melindungi bapak itu dari amukan massa. Kami jaga dia, bukan main hakim sendiri. Tapi begitu istrinya mengirim pesan WhatsApp ke beliau dan menyebut warga kami memeras, itu yang bikin suasana jadi panas,” ungkap salah satu warga.
Menurut keterangan tokoh masyarakat setempat, warga saat itu hanya ingin mencari kejelasan. Bahkan ketika ditanya secara baik-baik oleh pihak yang kehilangan motor, si tukang ojek justru langsung berkata akan mengganti rugi karena anaknya sedang dalam perjalanan membawa uang.
“Dia sendiri yang bilang, ‘Nanti anak saya datang bawa uang, saya ganti.’ Padahal belum ada yang menuntut ganti rugi saat itu. Jadi warga menganggap dia mengakui tanggung jawab secara sadar,” ujar tokoh pemuda Bendar.
Ketegangan pun akhirnya mereda setelah dilakukan mediasi resmi di depan kantor polisi, yang dihadiri oleh pihak keluarga tukang ojek, warga Bendar, para tokoh lokal, dan Kepala Desa. Dalam mediasi tersebut, seluruh pihak sepakat bahwa kejadian ini sudah dislsaikan scara kekeluargaan.
Dengan adanya klarifikasi ini, warga Bendar berharap agar tidak lagi muncul narasi sepihak yang menyudutkan mereka. Mereka juga meminta semua pihak, termasuk media, untuk menyampaikan informasi yang berimbang, berdasarkan fakta di lapangan, dan tidak memicu fitnah atau provokasi.