Jakarta, Politika - China baru saja menemukan cadangan thorium dalam jumlah besar yang disebut bisa menjadi sumber energi nuklir jangka panjang.

“Selama lebih dari seabad, negara-negara berlomba-lomba memperebutkan bahan bakar fosil. Padahal, sumber energi tak terbatas itu berada tepat di bawah tanah kita,” ujar seorang ahli geologi kepada South China Morning Post.

Penemuan thorium tersebut terjadi di area pertambangan Bayan Obo, serta di wilayah Fujian dan Hainan. Menurut laporan Daily Galaxy, jumlah thorium yang berhasil diidentifikasi mencapai sekitar satu juta ton. Potensi energi dari cadangan ini diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan energi nuklir China hingga 60 ribu tahun ke depan.

Bahkan, limbah hasil penambangan bijih besi di lokasi itu disebut masih mengandung thorium dalam jumlah besar. Kandungan ini diperkirakan mampu menyuplai listrik untuk seluruh rumah tangga di Amerika Serikat selama lebih dari 1.000 tahun.

Di tengah sorotan pada kekayaan mineral China, Indonesia ternyata juga memiliki potensi besar dalam energi nuklir, terutama dari thorium dan uranium. Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN kala itu, Rohadi Awaludin, mengungkapkan bahwa Indonesia menyimpan cadangan uranium sekitar 90 ribu ton dan thorium sekitar 150 ribu ton yang tersebar di berbagai daerah.

“Data kami menunjukkan ada sekitar 90 ribu ton uranium dan 150 ribu ton thorium di Indonesia. Saya kira itu cukup sebagai modal kita untuk memenuhi kebutuhan energi menggunakan nuklir,” ujar Rohadi.

Data dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada 2020 menunjukkan bahwa Sumatera merupakan wilayah dengan cadangan thorium dan uranium terbesar. Sumatera memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium. Sementara Kalimantan menyimpan 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Di Sulawesi, cadangan yang tercatat adalah 3.793 ton uranium dan 6.562 ton thorium.

Secara global, berdasarkan laporan World Nuclear Association tahun 2019, total cadangan uranium di dunia mencapai 6,14 juta ton, dengan produksi tahunan sekitar 54,7 ribu ton. Australia menduduki peringkat teratas dengan 1,7 juta ton uranium, disusul Kazakhstan dan Kanada yang masing-masing menyumbang 15% dan 9% dari total cadangan dunia.

Penemuan thorium ini menegaskan bahwa energi masa depan bisa berasal dari sumber daya yang selama ini belum banyak dimanfaatkan, termasuk oleh negara-negara yang memiliki potensi besar seperti Indonesia.