Pati, Politika.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pembangunan tanggul darurat di Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir susulan di sepanjang aliran Sungai Widodaren, yang beberapa waktu lalu jebol akibat derasnya arus.
Dari total delapan titik kritis yang terancam jebol, tiga titik rawan mulai ditangani pada Rabu (5/11/2025). Penanganan difokuskan pada lokasi yang paling parah dan berdekatan dengan permukiman warga.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Tiurma Wansyahalinda Lubis, menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkan alat berat dan tenaga kerja untuk mempercepat pembangunan tanggul darurat.
“Hari ini kami mulai pemasangan cerucuk bambu dan karung berisi tanah di tiga titik utama sepanjang sekitar 300 meter. Fokus kami di jalur Pantura karena kondisinya paling parah dan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelas Tiurma di lokasi kegiatan.
Tanggul darurat tersebut dibangun sebagai langkah sementara sebelum pembangunan tanggul permanen yang dijadwalkan pada 2026. Proses pengerjaan ditargetkan selesai dalam tujuh hingga sepuluh hari, dengan catatan kondisi cuaca dan ketersediaan material mendukung.
“Rencana kami 7 sampai 10 hari selesai. Namun, semua bergantung pada cuaca. Kalau hujan tidak terlalu lebat dan material aman, insyaallah bisa tepat waktu,” imbuhnya.
Selain upaya BNPB, Pemerintah Kabupaten Pati juga menyiapkan pembangunan tanggul permanen sepanjang 50 meter. Sementara itu, PSDA Jawa Tengah akan menambah tanggul bronjong di sejumlah titik kritis untuk memperkuat bantaran Sungai Widodaren.
Sinergi antara BNPB, Pemkab Pati, dan PSDA Jawa Tengah diharapkan dapat mengurangi risiko banjir susulan dan melindungi warga di sekitar aliran sungai dari ancaman bencana serupa.
“Kami berkomitmen memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat. Ini bentuk kehadiran negara dalam memberikan rasa aman dan memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan tepat,” tutup Tiurma.